Kangkung dan Bayam Dibikin Keripik, Upaya Beri Jajanan Bergizi Pada Anak
Jakarta, Yang namanya anak-anak, biasanya mereka suka jajan. Makanan apa saja di sekitarnya yang menarik perhatian pasti ingin dibeli. Padahal tidak semua jajanan di pinggir jalan terjamin keamanan dan kandungan gizinya. Untuk itu, orang tua harus kreatif membuat jajanan anak yang sederhana namun sehat. Membuat keripik kangkung dan bayam, misalnya.
Adalah Sri, salah satu kader gizi dari Jagakarsa, Jakarta Selatan,
yang mendorong ibu-ibu di sekitarnya untuk membuat jajanan anak yang sederhana tapi sehat. "Saya mengajarkan kepada ibu-ibu di sana untuk berhenti membelikan anak-anak mereka jajanan yang tidak sehat. Daripada jajan, lebih baik kita bikin jajanan sendiri. Seperti kangkung atau bayam yang dibuat keripik. Gampang kan?" serunya sambil tertawa. Hal itu disampaikan dia di sela-sela acara kampanye dan seminar 'Dari Usia 1 Bersama Scott's' - Penghargaan Atas Dedikasi Para Kader Gizi se-Jabodetabek di Restoran Kembang Goela, Jl Sudirman, Jakarta, dan ditulis pada Jumat (29/11/2013). Karena kekreatifannya itu, ia pun mendapatkan predikat kader gizi terbaik. Sri yang kreatif dan bersemangat mengaku tidak menemui kesulitan saat mengajak masyarakat mendatangi posyandu dan puskesmas tempat digelarnya acara seminar kampanye. "Saya sangat kaget sekaligus senang. Karena ibu-ibu warga sekitar yang datang melebihi perkiraan saya. Bahkan ibu yang anaknya berusia diatas dua tahun juga ikut berpartisi dalam acara ini," tuturnya. Jika di Jagakarsa keripik kangkung dan bayam menjadi jagoan, lain halnya dengan yang terjadi di daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara. Para kader gizi di kecamatan yang terletak di Jakarta Utara itu mempunyai cara unik untuk meningkatkan kesadaran gizi pada masyarakat sekitar. "Kami mengajak para ibu untuk mengingat komponen-komponen gizi yang diperlukan anak, serta manfaatnya. Caranya adalah dengan membuat lagu dan gerakan joget yang meriah dan atraktif," ujar kader dari Tanjung Priok. Menurut mereka, dengan melakukan hal itu si ibu akan lebih mudah mengingat komponen gizi yang diperlukan serta manfaatnya. Acara kampanye dan seminar ini melibatkan 10 puskesmas di Jabodetabek. Total kader yang dilatih adalah 101 orang. Sementara total seminar yang diadakan mencapai 52 kali. Seminar-seminar tersebut diadakan di puskesmas, posyandu, lapangan, rumah ketua RT, dan tempat lain yang memadai. Jumlah ibu-ibu warga masyarakat sekitar yang berhasil diajak sebagai peserta sebanyak 2.415 orang.
yang mendorong ibu-ibu di sekitarnya untuk membuat jajanan anak yang sederhana tapi sehat. "Saya mengajarkan kepada ibu-ibu di sana untuk berhenti membelikan anak-anak mereka jajanan yang tidak sehat. Daripada jajan, lebih baik kita bikin jajanan sendiri. Seperti kangkung atau bayam yang dibuat keripik. Gampang kan?" serunya sambil tertawa. Hal itu disampaikan dia di sela-sela acara kampanye dan seminar 'Dari Usia 1 Bersama Scott's' - Penghargaan Atas Dedikasi Para Kader Gizi se-Jabodetabek di Restoran Kembang Goela, Jl Sudirman, Jakarta, dan ditulis pada Jumat (29/11/2013). Karena kekreatifannya itu, ia pun mendapatkan predikat kader gizi terbaik. Sri yang kreatif dan bersemangat mengaku tidak menemui kesulitan saat mengajak masyarakat mendatangi posyandu dan puskesmas tempat digelarnya acara seminar kampanye. "Saya sangat kaget sekaligus senang. Karena ibu-ibu warga sekitar yang datang melebihi perkiraan saya. Bahkan ibu yang anaknya berusia diatas dua tahun juga ikut berpartisi dalam acara ini," tuturnya. Jika di Jagakarsa keripik kangkung dan bayam menjadi jagoan, lain halnya dengan yang terjadi di daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara. Para kader gizi di kecamatan yang terletak di Jakarta Utara itu mempunyai cara unik untuk meningkatkan kesadaran gizi pada masyarakat sekitar. "Kami mengajak para ibu untuk mengingat komponen-komponen gizi yang diperlukan anak, serta manfaatnya. Caranya adalah dengan membuat lagu dan gerakan joget yang meriah dan atraktif," ujar kader dari Tanjung Priok. Menurut mereka, dengan melakukan hal itu si ibu akan lebih mudah mengingat komponen gizi yang diperlukan serta manfaatnya. Acara kampanye dan seminar ini melibatkan 10 puskesmas di Jabodetabek. Total kader yang dilatih adalah 101 orang. Sementara total seminar yang diadakan mencapai 52 kali. Seminar-seminar tersebut diadakan di puskesmas, posyandu, lapangan, rumah ketua RT, dan tempat lain yang memadai. Jumlah ibu-ibu warga masyarakat sekitar yang berhasil diajak sebagai peserta sebanyak 2.415 orang.